Jumat, 02 Agustus 2013

Bintang Emas

well, hello gayssss lama sekali gue gak ngepost di blog ini, padahal gue janji sama kalian gue bakal ngepost. untuk kali ini, gue tepatin deh janji gue.. 

bintang emas? apa itu bintang emas? julukan nama orang baz? mau galau lagi?

daripada lo-lo pada masuk VOGUE jadi the most kepoest people. mending gue kasih tau sekarang aja.

aku adalah bintang emas yang bersinar. bisakah kamu mengartikannya? kalau kamu mengartikan bahwa aku orang yang populer, sombong, kamu SALAH BESAR. coba deh, keluar pada malam yang cerah ( ya, gue tau kok malam itu gelap dan gamungkin cerah, terima kasih ) lalu lihat ke langit. kamu akan melihat ratusan bintang yang berkelap-kelip. namun hanya ada satu bintang yang menarik perhatianku. bukan bintang kedua disebelah kananmu. semua orang pun tahu bahwa bintang itu menunjukan jalan ke neverland, jadi... yah, terlalu mainstream. berhubung gue anti mainstream, bintangku ini bersinar dengan kilau keemasan. setiap kali aku melihatnya, rasanya seperti jatuh cinta. bahkan disaat aku sedih atau marah, melihatnya saja memenuhi hatiku dengan harapan baru. bintangku bersinar jauh diatas sana. sebenarnya, sangat mungkin untuk mencapai keberadaannya. hanya saja butuh usaha yang besarnya tak terhingga untuk melakukannya. itu sama besarnya dengan usaha yang dia lakukan untuk berada di singgasananya sekarang. ratusan juta tahun yang lalu, ia hanyalah sebagian kecil dari sebuah nebula raksasa yang terdiri dari atas debu dan macam-macam gas yang melayang-layang di luar angkasa. ia tak tahu arah seperti ayu ting-ting, dan lebih parahnya lagi ia tidak bisa membedakan dirinya sendiri dari segala macam debu dan gas itu. bayangkan saja, waktu itu pasti rasanya seperti adonan rainbow cake yang dicampur menjadi satu dan diaduk-aduk hingga rata dan menyatu. tak ada lagi bekas yang mana tadinya warna biru, merah, atau hijau. bedanya bintangku dengan rainbow cake, bintangku masih bisa mencari bagian dirinya yang tersebar di seluruh bagian nebula, butuh berkali-kali bertabrakan dengan debu angkasa yang menggumpal, juga ledakan akibat reaksi gas selama jutaan tahun sebelum akhirnya ia menemukan semua bagian dirinya. 

kalau kamu bertanya-tanya bintang itu terbuat dari apa, mereka sebenarnya cuma gumpalan gas-gas yang membentuk reaksi nuklir. apa kedengarannya seram buatlo? wajar, kok kalian pasti sudah sering mendengar tentang senjata nuklir yang digunakan dalam perang bahkan guru fisika gue waktu SMP mengambil jurusan nuklir, pak titus namanya.
tanpa reaksi itu, bagian-bagian bintang tidak bisa terikat menjadi satu reaksinya bisa terjadi jutaan tahun, berawal dari ledakan yang gue bilang tadi. semakin lama, ledakan itupun semakin besar dan itulah yang membuat sinar bintang semakin lama semakin terang.

kini, gue yakin bintang emasku juga masih dalam pertempuran penuh ledakan itu. untuk mempertahankannya ia tak boleh lengah! setidaknya, itulah yang harus ia lakukan sampai bahan peledaknya habis. sampai nanti ia kembali bersatu dengan debu di angkasa, kembali mengawang disana. tapi, ketika saat itu tiba, ia sudah berjasa mewarnai langit malam dan memberi harapan bagi banyak orang selama jutaan tahun, seumur hidupnya.






selamat malam bintangku...